06 Februari 2013

SEJARAH HUBAD

Organisasi PHB tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan TNI. Sejalan dengan itu maka pada tahun 1950 organisasi PHB yang saat itu bernama Inspektorat PHB dilikuidasi menjadi Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubad) dibawah Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) dengan tugas pokoknya mendukung komunikasi di MBAD. Pada tahun itu juga dibentuklah Biro "G" di bawah Dithubad, sedangkan batalyon-batalyon PHB yang berada di bawah Divisi dirubah menjadi CPHB-AD. Pada awal pembentukan Biro "G" sebagain besar personilnya berasal dari Batalyon Perhubungan Resimen Arhanud perkembangan selanjutnya pada tahun 1951 Biro "G" yang berada di MBAD dilikuidasi menjadi Batalyon Perhubungan Dithubad dan lima (5) tahun kemudian yaitu pada tahun 1956 Detasemen CPHB-AD dilikuidasi menjadi Perhubungan Komando Daerah Militer atau yang dikenal pada saat itu dengan sebutan Hubdam.
Pembentukan satuan perhubungan terus berkembang dimana pada saat TNI membentuk Komando Antar Daerah (Koanda) pada tahun 1957, maka Hubad segera menyesuaikan diri dengan membentuk satuan perhubungan Koanda Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Timur. Selain itu, dalam rangka mendukung perhubungan pada satuan Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad), maka pada tahun 1961 dibentuklah Resimen Perhubungan Caduad yang selanjutnya berubah menjadi Gugus Perhubunan Caduad dan akhirnya menjadi Gugus Perhubungan Kostrad beserta Batalyon Perhubungan Tempur Para Kostrad.

Pasang surut perjalanan TNI membawa pengaruh pada kesinambungan organisasi Dithubad, dimana pada tahun 1969 Organisasi Dithubad dilikuidasi menjadi Pusat Perhubungan dan Jawatan Perhubungan. Sepuluh (10) tahun kemudian tepatnya pada tahun 1979, Pusat Perhubungan dan Jawatan Perhubungan di Likuidasi menjadi Jawatan Komunikasi Elektronika Angkatan Darat disingkat Jankomlek-AD. Jankomlek-AD hanya berusia sekitar 6 tahun lamanya sebab pada tahun 1985 ketika terjadi reorganisasi ABRI, maka Jankomlek-AD dilikuidasi menjadi Direktorat Perhubungan Angkatan Darat disingkat Dithubad hingga sekarang.
Sebagai simbul jatidiri Hubad dan dalam rangka membangun jiwa korsa serta menumbuhkan kebanggaan prajurit, maka diciptakanlah lambang kesatuan Direktorat Perhubungan Angkatan Darat berbentuk Pataka dengan nama "Kapota Yudha" yang berarti "Merpati Perang". Di dalam pataka Kapota Yudha tersebut, terdapat sesanti yang berbunyi "Cighra Apta Nirbhaya" dengan makna Cighra berarti cepat, Apta berarti tepat dan Nirbhaya berarti Aman. Sesanti tersebut selanjutnya dijadikan sebagai motto bagi prajurit Hubad dalam setiap melaksanakan tugas dimanapun mereka berada. Pada Tahun 2007 berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/103/V/2007 tanggal 23 Mei 2007, Dithubad menggunakan Baret Kecabangan Perhubungan berwarna hijau muda (spring green) dengan emblem berbentuk logo Kapota Yudha.

ORGANISASI HUBAD
Organisasi Perhubungan Angkatan Darat yang saat ini berperan sebagai Badan Pelaksana Tingkat Pusat TNI AD adalah Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubad). Tugas pokoknya membina dan menyelenggarakan fungsi-fungsi perhubungan meliputi Komunikasi, Pernika dan Foto Film Militer serta Konbekharstal dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas TNI Angkatan Darat. Guna terlaksananya tugas pokok tersebut Direktur Perhubungan Angkatan Darat selaku pimpinan Dithubad dibantu oleh eselon staf pembantu pimpinan antara lain Inspektur Dithubad, Kasubditbincab Dithubad, Kasubditbinkom Dithubad, Kasubditbinpernika Dithubad, Kasubditbinnik dan Teknika Dithubad serta Kasubditbinmathub Dithubad dibawah koordinasi Wakil Direktur Perhubungan Angkatan Darat. Selain itu Dirhubad juga dibantu oleh eselon pelayanan antara lain Sekretariat Dithubad serta bagian Informasi dan Pengolahan Data. Sebagai eselon pelaksana Dithubad, terdapat 2 satuan perhubungan yang langsung dibawah komando dan kendali Dirhubad yaitu Bengkel Pusat Perhubungan dan Batalyon Perhubungan.
Satuan-satuan Perhubungan yang saat ini berada dijajaran TNI AD antara lain Hubdam beserta jajarannya (Denhub, Benghub dan Gumathub) berada dibawah Kodam, Kihubrem berada dibawah Korem, Hubkostrad beserta jajarannya (Denkom, Denkonharstal dan Denpernika) berada dibawah Kostrad, Kihub Divisi berada di bawah Divisi, Kihub Brigif berada di bawah Brigif, Hub Kopassus beserta jajarannya berada dibawah Kopassus, Hub Akmil berada di bawah Akmil, Kihub Mabesad berada dibawah Denmabesad dan Pusdikhub Kodiklatad berada dibawah Kodiklatad. Pusdikhub Kodiklatad pernah berada dibawah Dithubad dengan membawahi Sehub-1 berada di Cimahi dan Sehub-2 berada di Surabaya. Sejalan dengan kebijaksanaan Pimpinan Angkatan Darat dimana Pusdikhub dirubah kedudukannya yang semula organik Dithubad beralih menjadi Organik Kodiklatad maka Sehub-2 dipindahkan lokasinya dari Surabaya ke Cimahi hingga sekarang.
VISI
Memantapkan prajurit dan satuan Perhubungan Angkatan Darat yang profesional dan berdisiplin tinggi
MISI
1.   Menyelenggarakan komunikasi yang cepat, tepat dan aman
2.   Menyelenggarakan Pernika dan Foto Film Militer yang mampu meningkatkan daya tempur sendiri dan memperlemah daya tempur lawan
3.   Menyiapkan materiil perhubungan yang siap digunakan untuk mendukung tugas Angkatan Darat
TUGAS
Direktorat Perhubungan Angkatan Darat bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi Perhubungan Angkatan Darat dalam rangka pelaksanaan tugas Angkatan Darat.
FUNGSI-FUNGSI
1.      Fungsi Utama
a.      Pembinaan Kecabangan. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan dengan pengolahan kebijaksanaan personel meliputi pembinaan kecabangan/satuan, pendidikan dan latihan, penelitian dan pengembangan, doktrin/turjuk, pembinaan tradisi korps untuk mewujudkan kemampuan satuan perhubungan Angkatan Darat.
b.      Pembinaan komunikasi. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam menyelenggarakan pembinaan di bidang komunikasi untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan fungsi komando dan pengendalian dalam rangka penggunaan kekuatan dan pembinaan kekuatan Angkatan Darat
c.      Pembinaan Pernika dan Foto Film Militer. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam menyelenggarakan perang elektronika dan foto film militer untuk memperbesar daya tempur sendiri dan memperlemah daya tempur lawan
d.      Pembinaan Materiil Perhubungan. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang perencanaan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian inventori serta administrasi materiil perhubungan yang meliputi alat peralatan komunikasi, Pernika, komputer, foto film militer dan peralatan elektronika pendukung lainnya.
e.       Pembinaan Teknik dan Teknologi Elektronika. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kontruksi dan penginstalasian materiil perhubungan dan prasarananya sertapengkajian terhadap pelaksanaan kegiatan perhubungan aspek teknik dalam rangka pengkajian perkembangan kemajuan teknologi elektronika.
2.      Fungsi Organik Militer.
Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang pengamanan, latihan, pengorganisasian, personel, logistik, perencanaan pengendalian program, pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaaan serta tata usaha urusan dalam, dalam rangka mendukung tugas Dithubad
PENUGASAN OPERASI
Sejak kelahirannya hingga sekarang, Perhubungan Angkatan Darat telah berperan aktif pada pelaksanaan tugas operasi dalam rangka mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari upaya penjajahan kembali oleh Belanda maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan di tanah air (DI/TII, APRA, RMS dan Trikora), operasi keamanan Timor-timur dan operasi keamanan daerah rawan di Nanggroe Aceh Darussalam. Sesuai amanat dalam Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, Hubad juga ambil bagian dalam operasi militer selain perang (OMSP) dalam rangka penanggulangan bencana alam Tsunami di Aceh, gempa bumi di daerah Istimewa Yogyakarta dan penanggulangan semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Selain itu Satuan Hubad juga terlibat dalam berbagai penugasan operasi perdamaian PBB tergabung dalam Kontingen Garuda antara lain di Mesir, Kongo, Vietnma, Timur Tengah, Kamboja, Bosnia, dan saat ini di Lebanon.
Nama Pataka : Kapota Yudha.
Kapota bermakna Merpati, Yudha bermakna Perang, sehingga Kapota Yudha bermakna Merpati Perang. SISI KIRI PATAKA Bergambar bintang berujung lima berwarna emas, mengandung makna :
Bintang adalah lambang komando.
Ujung lima melambangkan lima sifat kepemimpinan yang baik, jujur, berani, tegas, bijaksana dan adil.
Warna emas melambangkan keagungan dan keluhuran budi pekerti pemegang komando
Tiga elektron berwarna putih dengan garis-garis orbitnya yang berwarna merah, mengandung makna :
Elektron melambangkan pembawa berita (Caraka yang tercepat).
Putih melambangkan sifat tabularasa yang merupakan disiplin perhubungan.
Kewajiban dan tanggung jawab Caraka adalah membawa dan menyampaikan berita secapat-cepatnya kepada alamat dengan tidak merubah isi berita karena isi berita merupakan tanggung jawab pengirimnya.
Garis orbit yang berbentuk lingkaran melambangkan keharusan Caraka untuk berangkat dan kembali serta melaporkan dengan segera bahwa berita yang dibawa telah diterima oleh alamat.
Warna merah melambangkan sifat Caraka yang dinamis dan penuh dengan inisiatif untuk mengatasi segala kesulitan agar tugas dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Merpati putih mendukung bintang mengandung makna :
Merpati merupakan binatang yang dapat dijadikan sebagai caraka tercepat dan setia untuk kembali ke tempat asalnya.
Pada periode pra dan mempertahankan kemerdekaan, insan perhubungan sering menggunakan merpati pos, maka Pataka hubad diberi nama Kapota Yudha yang berarti merpati perang.
Warna putih melambangkan kemurnian yang merupakan salah satu sifat dan naluri burung merpati.
Merpati mendukung bintang melambangkan bahwa perhubungan (dalam hal ini komunikasi) merupakan urat nadi komando, karena suatu komando atau perintah tidak dapat disampaikan tanpa melalui komunikasi.
Bulu sayap yang tersusun tiga lapis dengan jumlah 2, 3 dan 11 melambangkan hari jadi PHB-AD (Hubad) pada tanggal 23 Nopember 1945. pada saat itu, tergelar pertama kalinya jaring komunikasi Radio untuk mendukung Komando dan pengendalian dari Markas tinggi TKR dengan komando-komando Divisi.
Dasar lukisan merpati merupakan segi lima yang melambangkan Sumpah Prajurit yang selalu menjiwai Prajurit Perhubungan TNI Angkatan Darat.
Ekor merpati berjumlah 7 batang bulu.
Ekor merupakan kemudi burung merpati dan 7 melambangkan Sapta Marga yang berarti bahwa Prajurit Perhubungan TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugasnya senantiasa berpegang teguh kepada kode etik Prajurit Perhubungan TNI Angkatan Darat yaitu Sapta Marga.
Pita bertuliskan "Cighra Apta Nirbhaya" mengandung makna :
Pita melambangkan kejayaan yang berarti mengandung ketinggian moril.
Cighra Apta Nirbhaya adalah Motto Perhubungan TNI Angkatan Darat yang berarti Cepat Tepat Aman.
Warna biru melambangkan kesetiaan, warna hitam melambangkan keabadian dan warna putih melambangkan kesuciaan.
Kesemuanya itu, mengandung maksud bahwa prajurit perhubungan TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya senantiasa bermoril tinggi, berpegang teguh kepada motto Cepat, Tepat dan Aman serta selalu Tabularasa dan setia demi kejayaan TNI Angkatan Darat, TNI, bangsa dan negara.
Dasar dengan warna hijau melambangkan kesuburan bumi Indonesia.
Dua tali jumbai melambangkan dwi tunggal antara Komando dan perhubungan.
Sisi Kanan Pataka , Merupakan Panji TNI Angkatan Darat : Karangan dua buah untai padi yang masing-masing mengandung 34 butir padi melingkari lambang Kartika Eka Paksi. Sayap garuda masing-masing 10 lembar bulu berwarna kuning emas. ikat pinggang garuda warna hijau dengan jumbai. Ekor garuda berjumlah 7 lembar bulu
Pejabat yang pernah memimpin Dithubad dari tahun 1945 s.d. sekarang : 
Letkol Chb Soehardi                Dirhubad 1945-1950
                                                Dirhubad 1954-1956
Letkol Chb Soejono Ongko     Dirhubad 1950
                                                Dirhubad 1956-1959
Mayor Inf Edi Sukardi              Dirhubad 1951-1953 
Letkol Inf Koesno Oetomo      Dirhubad 1953-1954
Kolonel Inf Darjatmo                Dirhubad 1959-1963 
Brigjen TNI Soehardjono         Dirhubad 1963-1968
Kolonel Chb B. Pantas             Pgs Dirhubad 1968-1969 
Brigjen TNI Drs. Soerjadi        Dirhubad 1969-1971
                                                Danpushub 1971-1974
Brigjen TNI Harimoen Sabit    Kajanhub 1971-1974
                                                Danpushub 1974-1977
Brigjen TNI Otty Sukotjo, BcTT          Kajanhub 1974-1977
Brigjen TNI Pitojo                    Danpushub 1977-1979
                                                Kajankomlekad 1979-1985
Brigjen TNI Santo Budiono     Kajankomlekad 1985
                                                Dirhubad 1985-1991
Brigjen TNI Syahrul Nasution Dirhubad 1991-1994
Brigjen TNI Sartono                 Dirhubad 1994-1995
Brigjen TNI H. E. Ruchiyat. K,            Dirhubad 1995-1996
Brigjen TNI Hadi Sudarminto Dirhubad 1996-1998
Brigjen TNI H. Moch. Sodig, S.Sos      Dirhubad 1998-2001
Brigjen TNI Sutopo Atmodjo   Dirhubad 2001-2003
Brigjen TNI H. Koestomo, M.Sc.         Dirhubad 2003-2006
Brigjen TNI Edy Pramono       Dirhubad 2006
 
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar